Geotapak ini terletak di Kali ngalang, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, yaitu pada koordinat 453127 mE, 9128327 mS, UTM Zona 49 M. Arti penting geotapak ini adalah merekam aktivitas organisme di lingkungan transisi, di akhir masa kejayaan gunung api tua.
Bioturbasi? Apasih Bioturbasi? Secara sederhana Bioturbasi merupakan suatu bentuk yang dapat kita amati berupa bekas-bekas organisme masa lampau hidup, para penggiat kebumian biasa menyebutnya fosil jejak. Fosil disini tentunya bukan dinosaurus, tetapi organisme pesisir pantai yang membuat rumah seperti rongga-rongga kecil. Penelitian juga mengatakan bahwa tempat ini terbenuk di laut yang berumur jutaan tahun yang lalu.
Setelah rangkaian erupsi super, masuklah ke masa akhir kejayaan gunung api. Dimasa ini (2-16 juta tahun yang lalu) hampir seluruh pulau Jawa tergenang laut dangkal. Kondisi air laut yang menggenangi Pulau Jawa ini tenang, jernih , sumber makanan cukup dan cahaya matahari yang masuk ke laut cukup baik sehingga kumpulan-kumpulan biota air berkembang pesat dan terbentuk suatu koloni koral secara besar-besaran. Jejak rekam peristiwa ini secara jelas terlihat di Situs Kawasan Warisan Geologi di Kali Ngalang, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari Gunung Kidul. Kawasan ini dinamakan Geotapak Situs Bioturbasi Kali Ngalang. Pada batuan ini dapat dilihat sisa-sisa aktivitas organisme laut yang hidup di dasar perairan, dengan cara hidup membuat rumah-rumah di dalam batu. Bioturbasi adalah jejak purba yang disebabkan hewan pong-pongan yang hidup di perairan laut dangkal.